Blogroll

Cari Blog Ini

Motivasi yang Murni

2013/06/05
Dua orang sahabat sama-sama berprofesi sebagai atlit lari sprint. Mindy dan Ninda. Mindy merupakan atlit yang jauh lebih berbakat daripada Ninda. Mindy sering sekali memenangkan perlombaan sampai ke tingkat nasional. Prestasinya ini membuat saingan Mindy, Yance, menjadi iri hati. Berbagai cara dilakukan Yance untuk mencelakai Mindy. Yance berhasil. Mindy mengalami kecelakaan yang sebenarnya disengaja oleh orang jahat. 

Sebagai sahabat, Ninda tentu merasa sangat terpukul. Ninda tahu benar apa yang telah diperbuat oleh Yance. Rasa marah, jengkel dan dendam merasuki hati Ninda sehingga ia bertekad untuk mengalahkan Yance. Sayangnya, potensi Ninda yang masih jauh di bawah Mindy membuatnya sering kalah di hadapan Yance. Di suatu sore Ninda merenung, membayangkan sahabatnya yang terkapar di rumah sakit. Rasa ingin bersama kembali sahabatnya merasuk dalam hatinya. Ia ingin sekali membawa kemenangan dalam perlombaan lari sprint untuk sahabatnya. 

Ninda mulai bersiap lagi. Dia membungkukkan badannya di lapangan, kembali bersiap untuk berlatih. Wajah dan kenangan bersama sahabatnya terlintas di matanya. “Akan aku menangkan perlombaan ini demi orang yang aku sayangi”. Kata-kata itulah yang memotivasi Ninda saat kembali memasuki arena lari sprint. Rasa cinta yang begitu besar kepada sahabatnya membuat Ninda menjadi juara. 

Seringkali kita merasa marah dan memiliki rasa dendam kepada orang yang menyakiti kita. Suatu mekanisme yang wajar terjadi saat kita mencoba menjadi lebih baik, bahkan ingin tampil lebih hebat di hadapan orang yang dulu pernah menyakiti kita. Di kala rasa marah dan dendam masih bercokol di hati kita, hasil yang kita tuai belum tentu memuaskan malah lebih sering mengecewakan. Tetapi bila kita melakukan sesuatu dengan hati yang tulus, niscaya buah yang kita hasilkan sangatlah luar biasa. 

Seperti kata mutiara yang dikutip dari sebuah film: “Bila kita menginginkan sesuatu dengan tulus, maka seluruh dunia kan mendukungmu”. Yesus sendiri pun mengajarkan betapa pentingnya kemurnian hati dalam setiap motivasi yang kita miliki. Dia tahu sedalam-dalamnya hati kita. Bukan masalah apa yang tampak dari luar, melainkan apa yang keluar dari hati. 

“Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.”

0 komentar:

Posting Komentar